Thursday, March 12, 2015

Lampu pusi jilid 3

Nuansa Pagi

Nuansa putih berseri dari timur pagi, hangat menyinari
Seolah tersedot mahgnet, ribuan manusia bergerak cepat keseluruh arah

Simphoni klakson, deru kendaraan beriring senada teriakan sang pengemudi berebut jalan
Terangkai dalam irama rutin okestra pagi

Sesaat telah berlalu,
Mentari tlah bertengger dengan angkuh disinggasananya
Memeras peluh dunia yang asyik mengoyak perut bumi

Sejenak kemudian awan kelabu mulai melingkar saat kaki-kaki mulai beranjak pergi
Hujan sore ini membawa pulang berjuta harapan
Semoga esok pagi mentari bersinar lagi



Kepada Guruku

Kepada guruku
Kusampaikan salam penuh kasihku
Kepada guruku
Trima kasih ku selalu atas semua jasamu
Kau berikan semua ilmu
Dengan penuh kasih sayang
Kau tunjukkan jalan masa depan
Untukku dapat meraih semua cita
Trima kasih, trima kasih, trima kasih guruku
Kuharapkan doamu  iringi langkahku
Trima kasih, trima kasih, trima kasih guruku
Kan kubalas jasamu dengan cinta dan doaku






Untuk buah hatiku

Melihat senyummu 
Memandang binar matamu
Mendengar gelak tawamu
Mengikuti langkah kecilmu Anakku,
itulah kebahagiaan bunda

 Kelak, ketika kau tumbuh menjadi remaja kutunggu manjamu,
 seperti aku bermanja pada ibuku

 Kelak ketika kau dewasa,
 Kunanti bahagiamu meraih mimpimu

 Kelak bila kumati,

 Kuharap kau mau berdo'a untukku

No comments:

Post a Comment