Saturday, November 28, 2015

KISI2 UAS PKN kelas X

KISI-KISI

NO.
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
MATERI
1.
Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya Negara
·       Manusia sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosial
·       Pengertian dan unsur terbentuknya bangsa
Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan
·       Asal mula terjadinya negara
·       Pentingnya pengakuan suatu negara dari negara lain

Menjelaskan pengertian, fungsi dan tujuan NKRI
·       Perbandingan berbagai teori tentang fungsi dan tujuan negara

·       Tujuan NKRI yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945


·    Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

·       Tata cara penerapan nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan
2.
Menampilkan Sikap Positif Terhadap Sistem Hukum dan Peradilan Nasional
·    Mendeskripsikan pengertian sistem hukum dan peradilan nasional
·       Pengertian hukum
·       Penggolongan hukum
·    Menganalisis peranan lembaga-lembaga peradilan
·       Perangkat atau alat kelengkapan lembaga peradilan

·    Menunjukkan sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku

·       Sikap yang sesuai dengan hukum
·    Menganalisis upaya pemberantasan korupsi di Indonesia
·       Pemberantasan korupsi


3.
Menampilkan Peran Serta dalam Upaya Pemajuan, Penghormatan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)
·    Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM
·       Upaya pemerintah dalam menegakan HAM
·       Instrumen atau dasar hukum yang mengatur HAM
·    Mendeskripsikan instrumen hukum dan peradilan internasional HAM
·       Kasus-kasus pelanggaran HAM internasional


Bondowoso, 7 November 2015



Tuesday, November 17, 2015

Anak Diare "JANGAN PANIK" atasi dengan benar

Hasil gambar untuk animasi anak diare

Semua ibu pasti akan sedih melihat anak yang diare, apalagi disertai dengan muntah-muntah. Kejadian ini semakin memicu kepanikan kalau terjadinya ketika tengah malam, dimana tidak semua apotik masih buka, dan fasilitas kesehatan yang tersisa hanya rumah sakit.

Kejadian ini adalah pengalaman bagi semua ibu-ibu. Dan kali ini ada sedikit tips penanganan pertama pada anak saat diare, agar anak kita tidak kehilangan banyak cairan.

Sebelumnya kita kenali gejalanya, gejala diare yang sering muncul pertama adalah, anak mengalami sakit perut, kemudian diikuti dengan (BAB) yang encer lebih dari 3 kali. Kadang bercampur darah atau lendir.
Bila ada gejala seperti itu, segera kita cari tau penyebabnya;

Penyebab diare:
1. Faktor infeksi
  • infeksi saluran pencernaan
  • infeksi diluar saluran pencernaan
2. Faktor gangguan proses penyerapan makanan diusus terhadap:
  • karbohidrat/hidrat arang seperti beras, roti.
  • lemak, seperti daging, minyak dll
3. Faktor makanan
  • makanan basi, keracunan, alergi.
4. Sebab lain, seperti :
  • faktor psikologis : rasa takut & cemas serta stress
  • menurunnya kekebalan/daya tahan tubuh
WASPADAI !!
  • bila anak demam tinggi
  • dehidrasi ( bisa dilihat dengan kekenyalan kulit, atau kulit bila dicubit lebih lama kembali dari biasanya)
  • pucat, dan kesadaran menurun.
Agar hal diatas tidak terjadi pertolongan pertama yang bisa dilakukan dirumah adalah,
  • beri minum lebih dari biasanya
  • beri makanan
  • (bagi bayi kurang dari 6 bulan) berikan asi sesering mungkin, bila menggunakan susu formula harus lebih encer dua kali lipat dari takaran normal.
  • anak dengan usia lebih dari 6 bulan tetap beri makanan yang mudah dicerna, bergizi, dan tidak merangsang (kecut, pedas, terlalu asin atau terlalu manis)
  • beri larutan ORALIT/ larutan gula garam, kuah sayur bening,  air putih sesering mungkin. Cara membuat larutan gula garam yang benar adalah, 5 gelas air matang, beri 8 sendok teh gula, dan 1/2 sendok teh garam. 
  • Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah merawat anak yang diare
  • bila diare disertai demam, muntah dan semakin sering maka segeralah bawa ke petugas kesehatan.
Semoga bermanfaat..

Thursday, November 12, 2015

Untuk Hari Guru Nasional

Surat untuk guruku                                                                                         Bondowoso, 15 November 2015
Yang Saya Hormati,
Ibu Sum
Guru Kelas I (th. 1984)
Guru SDN Balunglor IV Balung-Jember

Assalamu’alaikum, wr. Wb.
                Salam hormat dan bahagia untuk ibu, berharap ibu dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT, amin. Mohon maaf ibu, hanya surat ini yang dapat kami tulis meski kamipun tak tau harus dialamatkan kemana, sebab kami tidak mengetahui alamat ibu saat ini. Terakhir kami dengar ibu berpindah kelain kota. Semoga lain waktu Allah memberi kesempatan untuk saya bisa bertemu dengan ibu untuk mencium tangan serta memeluk ibu untuk menyampaikan terima kasih.
 Ibu... masih teringat jelas peristiwa-peristiwa berkesan saat tangan-tangan kecil saya belum mampu dengan benar memegang pensil tulis. Bahkan ketika bel besi berdentang dan seluruh kelas di sekolah kita telah sepi, ibu masih setia menemani saya yang tak kunjung selesai menuliskan susunan abjad sederhana di buku tulis yang kumal karna keringat saya. Ibu... senyum ibu yang penuh kesabaran terkadang membuat saya gugup, keinginan saya untuk cepat-cepat menyelesaikan tugas menulis itu semakin besar, namun karna gugup itu juga tulisan saya menjadi semakin tak terbaca. Saya ingat saat ibu mengusap air mata saya, saat saya melihat hasil tulisan yang sungguh jauh dari kata bagus, saya malu karena tak mampu seperti teman-teman yang lain. Tapi ibulah teman dan ibu pertama saya di luar keluarga, yang mampu menuntun saya melewati masa sulit itu.
Ibu di peringatan “Hari Guru Nasional” ijinkan saya menyampaikan penghormatan kepada ibu khususnya, dan juga kepada guru-guru tercinta lainnya. Bagi saya semua pujian tak mampu membalas semua bakti ibu pada bangsa dan negara ini, bagi saya ibu benar-benar pahlawan hati, ibu adalah pelita pertama dalam hidup saya, yang menerangi kegelapan dan ketidaktauan serta ketidakmampuan saya. Kesabaran dan ketelatenan ibu adalah tongkat penolong saya pertama dalam menapaki dan menjelajah hidup di dunia yang penuh dengan kerumitan ini.
Hari ini telah jauh berbeda dengan ± 31 tahun yang lalu, hari ini saya telah menjadi seorang guru, tepatnya saya mengikuti jejak ibu sejak 17 tahun yang lalu dan saya telah mengabdi sebagai Guru PNSD Bondowoso sejak 6 tahun ini . Saya menikmati profesi ini ibu, merasa bisa mengenang semua guru-guru hebat yang pernah mendidik saya penuh dengan cinta, semoga saya pun bisa membagi ilmu dengan cinta seperti ibu dan guru-guru yang telah mengantar saya hingga saya seperti saat ini, amin. Terakhir saya mendapat tugas sebagai Instruktur Nasional untuk materi pelajaran PPKn SMK/SMA yang saya ampu. Tugas itu menuntut saya harus mampu mentransfer pengetahuan yang terlebih dulu saya terima kepada rekan-rekan guru yang lain. Bagi saya tugas ini sangatlah berat, karena saya harus benar-benar mampu menempatkan diri dihadapan rekan-rekan guru yang usianya rata-rata  hampir sama dengan usia guru-guru saya. Namun Alhamdulillah ibu, beliau-beliau merespon saya dengan amat baik, semoga kelakpun ketika saya didampingi oleh Instruktur yang lebih junior dengan saya, saya mampu bersahaja seperti sikap beliau-beliau, amin.
Ibu sekiranya telah banyak yang kami sampaikan, mohon maaf ibu atas semua tingkah kami yang teramat merepotkan ibu. Mohon maaf karena kami belum mampu membalas pengabdian, serta ketulusan ibu. Hanya doa kami semoga Allah selalu merahmati apa yang telah ibu tunaikan dalam menjalankan tugas dan pengabdian. Semoga Allah senantiasa mencatatnya sebagai amalan jariyah, dan menjadikannya sebagai kunci pembuka pintu surga ibu kelak amin. Trima kasih ibu, salam sayang dan rindu dari muridmu yang akan berusaha menjadi insan yang mampu menjadi kebanggaanmu, bangsa dan negara ini seperti harapanmu dulu, amin.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Hormat Saya,


Murid ibu
Dyah Rembulansari, S.Pd


Selamat Hari Ayah

Untuk Ayahku tercinta, yang selalu aku banggakan
Dan Untuk Suami, ayah dari anak-anakku yang selalu memenuhi hari dengan cinta dan kasih sayang
Juga untuk Alm. Ayah mertua yang menerimaku dengan penuh kasih sayang

Hari ini atau hari lainnya mungkinlah sama,
Sekedar mengenang betapa cinta yang kau berikan diantara waktu yang kami temui penuh dengan kebahagiaan..
Semua tak lepas karna kau ada untuk kami..
Tak akan mudah langkah-langkahku dihari lalu kini dan nanti tanpa sentuhan perhatianmu..
Aku yakin itu...karna Allah telah memilihka aku seorang ayah dan suami yang luar biasa hebat.

Untuk Ayahku..
Berharap Allah memberi kesempatan padaku untuk membalas semua kasih sayangmu
Berharap Allah Yang Maha Pemurah memberi kesempatan padaku mampu membahagiakan dan memuliakanmu
Berharap Allah senantiasa memberi ampunan disetiap langkahmu, dan menentramkan hati, jiwa dan fikirmu..
Sampai hari ini tak ada sedikitpun yang dapat kulakukan untuk menyeka peluh, dan keringatmu, sedang kasih sayangmu masih mengalir deras memenuhi nafas dan gerakku
Semoga Allah merahmati semua harapku untuk mampu membahagiakanmu sebelum batas waktuku, dan waktumu amin..Allahumma Amin

Untuk Ayah dari anak-anakku
Tak banyak ayah sepertimu...
Penuh cinta memenuhi sejak pagi menjelang hingga terbit lagi mentari baru..
Kau ayah yang terhebat.. beruntunglah kami karna takdirmu ada diantara kami
Trima kasih ya Allah telah memilihkan takdir untukku dan anak-anakku ayah yang penuh perhatian, tanggung jawab dan cinta.
Tak pernah merasa malu dan lelah melayani kami penuh cinta..
Limpahkanlah rahmatMU ya Allah untuk ayah dari anak-anakku ini, bahagiakan jiwa dan fikirnya, mudahkanlah jalan rizkinya, selamatkanlah selalu langkahnya, muliakanlah kehidupannya, adan jadikan anak-anak kami mampu berbakti dan membalas semua cinta dan kasih sayangnya..Amin Allahumma amin

Selamat Hari Ayah.. semoga semua ayah berbahagia.
Terima kasih ayah!!!