Surat untuk guruku Bondowoso,
15 November 2015
Yang Saya Hormati,
Ibu Sum
Guru Kelas I
(th. 1984)
Guru SDN
Balunglor IV Balung-Jember
Assalamu’alaikum, wr. Wb.
Salam
hormat dan bahagia untuk ibu, berharap ibu dalam keadaan sehat dan selalu dalam
lindungan Allah SWT, amin. Mohon maaf ibu, hanya surat ini yang dapat kami
tulis meski kamipun tak tau harus dialamatkan kemana, sebab kami tidak
mengetahui alamat ibu saat ini. Terakhir kami dengar ibu berpindah kelain kota.
Semoga lain waktu Allah memberi kesempatan untuk saya bisa bertemu dengan ibu
untuk mencium tangan serta memeluk ibu untuk menyampaikan terima kasih.
Ibu... masih teringat jelas
peristiwa-peristiwa berkesan saat tangan-tangan kecil saya belum mampu dengan
benar memegang pensil tulis. Bahkan ketika bel besi berdentang dan seluruh
kelas di sekolah kita telah sepi, ibu masih setia menemani saya yang tak
kunjung selesai menuliskan susunan abjad sederhana di buku tulis yang kumal
karna keringat saya. Ibu... senyum ibu yang penuh kesabaran terkadang membuat
saya gugup, keinginan saya untuk cepat-cepat menyelesaikan tugas menulis itu
semakin besar, namun karna gugup itu juga tulisan saya menjadi semakin tak
terbaca. Saya ingat saat ibu mengusap air mata saya, saat saya melihat hasil
tulisan yang sungguh jauh dari kata bagus, saya malu karena tak mampu seperti
teman-teman yang lain. Tapi ibulah teman dan ibu pertama saya di luar keluarga,
yang mampu menuntun saya melewati masa sulit itu.
Ibu di
peringatan “Hari Guru Nasional” ijinkan saya menyampaikan penghormatan kepada
ibu khususnya, dan juga kepada guru-guru tercinta lainnya. Bagi saya semua
pujian tak mampu membalas semua bakti ibu pada bangsa dan negara ini, bagi saya
ibu benar-benar pahlawan hati, ibu adalah pelita pertama dalam hidup saya, yang
menerangi kegelapan dan ketidaktauan serta ketidakmampuan saya. Kesabaran dan
ketelatenan ibu adalah tongkat penolong saya pertama dalam menapaki dan
menjelajah hidup di dunia yang penuh dengan kerumitan ini.
Hari ini telah
jauh berbeda dengan ± 31 tahun yang lalu, hari ini saya telah menjadi seorang
guru, tepatnya saya mengikuti jejak ibu sejak 17 tahun yang lalu dan saya telah
mengabdi sebagai Guru PNSD Bondowoso sejak 6 tahun ini . Saya menikmati profesi
ini ibu, merasa bisa mengenang semua guru-guru hebat yang pernah mendidik saya
penuh dengan cinta, semoga saya pun bisa membagi ilmu dengan cinta seperti ibu
dan guru-guru yang telah mengantar saya hingga saya seperti saat ini, amin.
Terakhir saya mendapat tugas sebagai Instruktur Nasional untuk materi pelajaran
PPKn SMK/SMA yang saya ampu. Tugas itu menuntut saya harus mampu mentransfer
pengetahuan yang terlebih dulu saya terima kepada rekan-rekan guru yang lain.
Bagi saya tugas ini sangatlah berat, karena saya harus benar-benar mampu menempatkan
diri dihadapan rekan-rekan guru yang usianya rata-rata hampir sama dengan usia guru-guru saya. Namun
Alhamdulillah ibu, beliau-beliau merespon saya dengan amat baik, semoga
kelakpun ketika saya didampingi oleh Instruktur yang lebih junior dengan saya,
saya mampu bersahaja seperti sikap beliau-beliau, amin.
Ibu sekiranya
telah banyak yang kami sampaikan, mohon maaf ibu atas semua tingkah kami yang
teramat merepotkan ibu. Mohon maaf karena kami belum mampu membalas pengabdian,
serta ketulusan ibu. Hanya doa kami semoga Allah selalu merahmati apa yang
telah ibu tunaikan dalam menjalankan tugas dan pengabdian. Semoga Allah
senantiasa mencatatnya sebagai amalan jariyah, dan menjadikannya sebagai kunci
pembuka pintu surga ibu kelak amin. Trima kasih ibu, salam sayang dan rindu
dari muridmu yang akan berusaha menjadi insan yang mampu menjadi kebanggaanmu,
bangsa dan negara ini seperti harapanmu dulu, amin.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Hormat Saya,
Murid ibu
Dyah Rembulansari, S.Pd
No comments:
Post a Comment