Dan saat hatiku berderap mengharap, aku teramat membencinya
Takdirku memaksaku untuk tak bisa lepas dari belenggumu
Sekali kau jerat, lumpuh jiwa dan fikirku karnamu
Kau merusak semua logika, dan semua rasa yang nyata
Membawa ke alam bawah sadar, menemukan semua hayal dan fatamorgana
Dan tak pernah ada lentera tersulut..
Gelap dan hitam terlalu merasukmu
Mengejar tak tentu arah,
Kau hanya diam, tak bergeming, tak bersuara, tak bergambar
Yang tersisa adalah siksa yang amat tajam
Karna takdir tak mampu membawa aku pulang
No comments:
Post a Comment